Komponen elektronika ini terdiri dari satu atau lebih bahan elektronika, yang terdiri dari satu atau beberapa unsur materi dan jika disatukan, untuk desain rangkaian yang diinginkan dapat berfungsi sesuai dengan fungsi masing-masing komponen, ada yang untuk mengatur arus dan tegangan, meratakan arus, menyekat arus, memperkuat sinyal arus dan masih banyak fungsi lainnya (Haris, 2015).
Ada tiga jenis komponen elektronik yang dikenal dikalangan saintis dan teknisi yaitu komponen aktif, komponen pasif, dan komponen penunjang. Adapun yang tergolong dalam komponen aktif Transistor, Dioda, dan rangkaian terpadu (Integrated Circuit, IC). Komponen-komponen aktif hanya dapatbekerja atau berfungsi jika diberi catu daya luar. Sedangkan yang tergolong dalam komponen pasif yaitu Resistor, Kapasitor, Induktor, dan Transformator. Komponen pasif merupakan komponen-komponen yang tidak dapat (dengan sendirinya) membangkitkan tegangan atau arus. Dengan kata lain, komponen pasif adalah komponen yang dapat bekerja tanpa catu daya. Komponen penunjang merupakan komponen pelengkap yang tidak harus ada, seperti saklar, konektor, sekring, relay, dan sebagainya (Haris, 2015).
Komponen aktif dan pasif pada rangkaian elektronika sebenarnya merupakan komponen yang menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Misalnya ketika terdapat komponen transistor pada suatu rangkaian elektronika, maka pasti disitu terdapat komponen resistor dan atau kapasitor.
1. Komponen Pasif
a. Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang memang didesain memiliki dua kutup yang nantinya dapat digunakan untuk menahan arus listrik apabila di aliri tegangan listrik antara kedua kutub tersebut. Resistor biasanya banyak digunakan sebagai bagian dari sirkuit elektronik. Tak cuma itu, komponen yang satu ini juga yang paling sering digunakan di antara komponen lainnya. Resistor adalah komponen yang terbuat dari bahan isolator yang didalamnya mengandung nilai tertentu sesuai dengan nilai hambatan yang diinginkan.
Agar dapat menggunakan resistor dengan baik kita perlu mengetahui beberapa hal seperti bahan pembuatnya, nilai resistansiya [dinaytakan dalam Ohm (Ω), kiloohm (kΩ), atau megaohm (MΩ)], toleransi (dinya’takan sebagai penyimpangan maksimum dan minimun yang diizinkan dari nilai tertera), rating/lepasan daya (yang harus sama atau lebih besar daripada disipasi daya maksimunnya), derau dan perilakunya pada frekuensi tinggi (Haris, 2015).
b. Kapasitor
Kapasitor adalah perangkat yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik. Sebagai akibatnya, kapasitor merupakan suatu penampang (reservoir) dimana muatan dapat disimpan dan kemudian dilepaskan secara perlahan. Aplikasi-aplikasinya yang umum meliputi kapasitor penampung dan kapasitor penghalus (filter) yang digunakan pada catu daya, pencampuran sinyal-sinyal ac di antara tahapan-tahapan (stage) amplifier, dan pemisah sinyal-sinyal dalam catu daya (dengan kata lain secara efektif mentanamkan catu daya untuk sinyal-sinyal (Haris, 2015).
c. Induktor
Sebenarnya setiap induktor dengan sembarang bentuk selalu mempunyai induktans, namun umumnya harganya kecil, kecuali untuk perubahan arus dengan frekuensi yang cukup besar. Suatu bentuk kawat yang sengaja dibuat agar mempunyai induktans relatif besar dinamakan induktor, dan umumnya berupa kumparan kawat yang terdiri dari beberapa lilitan (Purwadi, 2010).
d. Transformator
Pada dasarnya transformator merupakan suatu komponen pasif dengan 4 (empat) atau lebih ujung pada 2 (dua) bagian yang disebut bagian primer dan sekunder. Transformator digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik pada primer menjadi tegangan bolak-balik pada sekunder, dengan menggunakan prinsip fluks magnetik. Tranformator juga digunakan untuk transformasi impedansi (Haris, 2015).
Contoh Karakteristik Pasif yang dimaksud pada Komponen Elektronika Pasif
Contoh pada komponen Resistor. Tidak seperti Dioda, Resistor tidak memerlukan tegangan 0,3V atau 0,7V untuk bekerja. Begitu Resistor diberikan tegangan, resistor mulai bekerja secara otomatis tanpa harus menunggu hingga mencapai tegangan tertentu.
2. Komponen Aktif
a. Dioda
Dioda adalah salah satu komponen aktif yang dihasilkan oleh persambungan antara bahan semikonduktor tipe –P dan tipe –N. Komponen ini memberikan resistansi yang sangat rendah terhadap aliran arus pada satu arah dan resistansi yang sangat tinggi pada arah yang berlawanan. Karakteristik ini memungkinkan dioda digunakan dalam aplikasi-aplikasi yang menuntut rangkaian untuk memberikan tanggapan yang berbeda sesuai dengan arah arus yang mengalir didalamnya (Haris, 2015).
b. Transistor
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecapatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya (Wikipedia, 2016).
c. Integrated Circuit (IC)
Rangkaian terpadu (Integrated Circuit – IC) adalah tangkaian kompleks yang dibuat pada sebuah irisan kecil silikon. Rangkaian terpadu dapat memuat 10 hingga lebih dari 100.000 perangkat aktif (transistor dan dioda). Bahkan beberapa aplikasi khusus (seperti penguat level tinggi), rangkaian terpadu telah menggantikan sebagian besar rangkaian diskrit konvensional.
Rangkaian terpadu dibagi menjadi dua kelas umum, linier (analog) dan digital (TTL,
Transistor, Transistor logic). Contoh tipikal dari rangkaian terpadu linier adalah operasional Amplifier (Op-Amp). Sedangkan contoh tipikal dari rangkaian terpadu digital adalah gerbang-gerbang logika. Sejumlah perangkat menjembatani jurang pemisah antara dunia analog dan digital seperti cinverter analog - digital (ADC), converter digital – analog (DAC), dan pencacah waktu (timer) (Haris, 2015).
Contoh Karakteristik Aktif yang dimaksud pada Komponen Elektronika Aktif
Contoh pada Komponen Dioda, seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa Dioda merupakan komponen elektronika aktif sehingga memerlukan sumber arus listrik dari luar (eksternal) untuk mengoperasikannya. Sebuah Dioda yang dipasangkan pada suatu rangkaian elektronika yang telah diberikan arus listrik tidak akan bekerja (beroperasi) untuk menghantarkan arus listrik apabila tegangan yang diterimanya belum mencapai titik tegangan tertentu. Khusus untuk dioda yang terbuat dari bahan silikon memerlukan tegangan 0,7V sedangkan untuk dioda yang terbuat dari bahan germanium memerlukan 0,3V untuk dapat bekerja sesuai dengan fungsinya.
Komentar
Posting Komentar